posting
0
GEMBIRA DAN MANDIRI BERSAMA MIN GROGOL
Setelah 8 hari berturut-turut dari tanggal 3 sampai 12 Juni 2013 melaksanakan Ulangan Kenaikan kelas dan untuk menghilangkan kesuntukan dan sebagai sarana refreshing, MI N Grogol mengadakan Jalan-jalan santai dengan tema "Gembira dan mandiri bersama MIN Grogol".
Meski dikemas sebagai acara jalan-jalan santai,tapi tetap saja acara ini adalah sebuah sarana pendidikan untuk anak-anak khususnya dalam pendidikan kemandirian dan kemampuan bekerja dengan tim. Tema yang menggunakan kata gembira dan mandiri menjadi gamabaran bahwa kegiatan ini menjadi sebuah kegembiraan bagi siswa tapi juga membuat mereka belajar mandiri.
Acara ini diawali dengan petunjuk teknis berupa Pos-pos yang nanti akan dilewati peserta di perjalanan meliputi Pos Agama yang mengharuskan siswa membaca doa-doa harian, pos kesenian yang lebih menjadi pos hiburan untuk para siswa karena di pos inilah para peserta dengan berkelompok menyanyikan lagu apa saja yang mereka inginkan dan yang terakhir adalah pos kemandirian dengan seting melipat baju.
Tema gembira sangat terasa terlihat dari keceriaan wajah mereka mulai dari berbaris untuk memulai perjalanan dari halaman belakang sekolah dan menuju ke perbukitan yang terletak sekiar 800 meter dari madrasah. Setelah sampai diperbukitan dan medan mulai menanjak, di sinilah para peserta diuji kemandiriannya. Ya, acara ini disetting dengan tidak adanya pendamping di tiap kelompok kelas, dengan tujuan para peserta tidak bisa bermanja dan tergantung pada pendampingnya.
Walaupun banyak keluhan ketidak mampuan siswa untuk naik ke bukit khususnya dari kelas 1 dan 2 tapi dengan keindahan bukit dan dukungan dari teman di tim masing-masing akhirnya suara-suara keluhan menjadi suara kegembiraan. Setelah sampai di pos kesenian, kegembiraan mereka makin memuncak dengan menyanyi bersama-sama
dengan teman satu tim dengan begitu semangat.
Setelah dilanjutkan istirahat dengan membuka bekal masing-masing acara dilanjutkan dengan melanjutkan perjalanan ke pos kemandirian dengan satu persatu mencoba melipat baju dengan rapi. Meski melipat baju bukan hal yang sulit, tapi untuk yang tidak pernah mengerjakannya, hal ini menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan. Terlihat dari kecanggungan para siswa dalam menyentuh baju dan kekakuan tangan mereka ketika melipat.
Akhirnya, setelah pos kemandirian dilewati para siswa boleh sepuasnya bermain di perbukitan sampai setengah jam dan ditutup bersama-sama dengan membaca Hamdalah dan dilanjutkan pulang bersama-sama kembali ke sekolah.
Semoga kalian lebih mandiri, wahai generasi bangsa tercinta!!!
Meski dikemas sebagai acara jalan-jalan santai,tapi tetap saja acara ini adalah sebuah sarana pendidikan untuk anak-anak khususnya dalam pendidikan kemandirian dan kemampuan bekerja dengan tim. Tema yang menggunakan kata gembira dan mandiri menjadi gamabaran bahwa kegiatan ini menjadi sebuah kegembiraan bagi siswa tapi juga membuat mereka belajar mandiri.
Acara ini diawali dengan petunjuk teknis berupa Pos-pos yang nanti akan dilewati peserta di perjalanan meliputi Pos Agama yang mengharuskan siswa membaca doa-doa harian, pos kesenian yang lebih menjadi pos hiburan untuk para siswa karena di pos inilah para peserta dengan berkelompok menyanyikan lagu apa saja yang mereka inginkan dan yang terakhir adalah pos kemandirian dengan seting melipat baju.
Tema gembira sangat terasa terlihat dari keceriaan wajah mereka mulai dari berbaris untuk memulai perjalanan dari halaman belakang sekolah dan menuju ke perbukitan yang terletak sekiar 800 meter dari madrasah. Setelah sampai diperbukitan dan medan mulai menanjak, di sinilah para peserta diuji kemandiriannya. Ya, acara ini disetting dengan tidak adanya pendamping di tiap kelompok kelas, dengan tujuan para peserta tidak bisa bermanja dan tergantung pada pendampingnya.
Walaupun banyak keluhan ketidak mampuan siswa untuk naik ke bukit khususnya dari kelas 1 dan 2 tapi dengan keindahan bukit dan dukungan dari teman di tim masing-masing akhirnya suara-suara keluhan menjadi suara kegembiraan. Setelah sampai di pos kesenian, kegembiraan mereka makin memuncak dengan menyanyi bersama-sama
dengan teman satu tim dengan begitu semangat.
Setelah dilanjutkan istirahat dengan membuka bekal masing-masing acara dilanjutkan dengan melanjutkan perjalanan ke pos kemandirian dengan satu persatu mencoba melipat baju dengan rapi. Meski melipat baju bukan hal yang sulit, tapi untuk yang tidak pernah mengerjakannya, hal ini menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan. Terlihat dari kecanggungan para siswa dalam menyentuh baju dan kekakuan tangan mereka ketika melipat.
Akhirnya, setelah pos kemandirian dilewati para siswa boleh sepuasnya bermain di perbukitan sampai setengah jam dan ditutup bersama-sama dengan membaca Hamdalah dan dilanjutkan pulang bersama-sama kembali ke sekolah.
Semoga kalian lebih mandiri, wahai generasi bangsa tercinta!!!
Via
posting