Hadirkan Ortu Siswa, MIN 5 Sukoharjo Sosialisasikan Program Madrasah dan Kurikulum Merdeka
Karseno Handoyo, kepala MIN 5 Sukoharjo mengawali sambutannya dengan memperkenalkan narasumber dan seluruh tim yang ikut dalam kegiatan. Pada sambutannya Karseno Handoyo memaparkan program pembiasaan baik yang ditanamkan di madrasah serta berbagai prestasi yang sudah diraih, diantaranya program tahfidz dan adiwiyata MIN 5 Sukoharjo. Karseno Handoyo juga mengajak seluruh orang tua untuk mendukung program yang telah dicanangkan madrasah dan meningkatkan kerjasama yang baik agar semua program bisa terlaksana dengan baik.
“Ketika siswa di madrasah, siswa dibiasakan sedemikian rupa dengan pendidikan karakter di madrasah. Madrasah menyiapkan generasi yang cerdas dan terampil dalam imtaq dan berwawasan lingkungan. Cerdas agar bisa bersaing memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Terampil dengan bekal ilmu yang diperoleh dari madrasah. apalagi MIN 5 Sukoharjo selalu menjadi acuan studi yang ditiru oleh lembaga pendidikan lain di wilayah sekitar madrasah.,”papar Seno (panggilan akrab Karseno Handoyo). “Saya berharap agar Bapak/Ibu, apabila di rumah dengan putra-putrinya berkenan untuk mengapresiasi walau hanya sekadar berterima kasih dan mendukung pembiasaan baik yang sudah ditanamkan di madrasah,”Pungkasnya.
Acara berlanjut dengan paparan program dari bidang kurikulum tentang Kurikulum Merdeka “Bahwa MIN 5 Sukoharjo adalah salah satu madrasah yang ditunjuk langsung oleh Kemenag Sukoharjo untuk menjadi pilot project Kurikulum Merdeka. “Terkait hal ini, kami sampaikan kepada Bapak/Ibu semua bahwa yang menjadi ciri khas dari kurikulum merdeka ini adalah adanya project profil pelajar pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin,”jelas Siti Isnaini, Wakil Kepala Bidang Kurikulum MIN 5 Sukoharjo.
Pada acara inti kegiatan, Desy Lisnayanti sebagai narasumber sekaligus motivator memberikan motivasi kepada orangtua/wali siswa tentang peran orangtua pada kurikulum merdeka. Orang tua memiliki peran sentral dalam menciptakan fondasi yang kokoh bagi perkembangan anak-anak di tingkat sekolah dasar. Pendidikan di Indonesia sekarang telah menerapkan kurikulum merdeka belajar. Kurikulum ini lebih menempatkan kebebasan belajar di tangan para guru dan madrasah.
“Orang tua memiliki peran yang tak ternilai dalam mendukung proses pembelajaran anak-anak. Bapak/Ibu dapat membantu mengidentifikasi potensi dan minat anak, memahami keunikan setiap anak untuk membantu guru dalam menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan individu anak. Dihrapkan orang tua ikut terlibat aktif dalam proses pengembangan kurikulum, orang tua dapat berkolaborasi dengan guru dan madrasah untuk membuat rencana pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan.” Tegas Desy.
Kegiatan berakhir pukul 10.00 WIB. Ketua panitia Sugiyarto mengatakan, Alhamdulillah kegiatan bisa terlaksana dengan baik. Semoga kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap orang tua, guru, dan madrasah khususnya dalam hal peran orang tua dalam memberikan dukungan dan motivasi anak, membangun kepercayaan diri anak-anak untuk menghadapi tantangan belajar. (kh)
