Sukseskan Hari Sejuta Kiblat, Guru dan Siswa MIN 5 Sukoharjo Bersama Toga dan Tomas Desa Grogol Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo Mengukur Arah Kiblat Masjid Baitul Muta’alim
MIN 5 SUKOHARJO (HUMAS) Kementrian Agama Republik Indonesia pada hari Senin, 27 Mei 2024 menggelar pengukuran arah kiblat masjid yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Mengingat kegiatan tersebut melibatkan lebih dari satu juta masyarakat Indonesia untuk mengukur arah kiblat secara serentak dalam satu hari maka kegiatan tersebut mengambil tajuk “Hari Sejuta Kiblat”
Menurut Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib mengatakan, kegiatan itu digelar untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang arah kiblat dan cara menentukannya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menguatkan ikatan dan rasa kebersamaan umat Islam di seluruh Indonesia melalui fokus yang sama terhadap arah kiblat. Kemudian menjadi refleksi dalam kehidupan spiritual sehari-hari. Kegiatan itu digelar dengan memanfaatkan peristiwa rahsdul qiblah yaitu peristiwa matahari melintas tepat di atas ka’bah, sehingga bayang-bayang benda akan lurus ke arah kiblat.
Masjid Baitul Muta’alim yang berdiri megah di MIN 5 Sukoharjo menjadi salah satu titik diadakannya pengukuran arah kiblat. Berangkat dari himbauan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sukoharjo, Kepala MIN 5 Sukoharjo siap menyukseskan program tersebut sebagai bentuk komitmen dari MIN 5 Sukoharjo untuk selalu taat terhadap setiap instruksi yang diberikan oleh Kantor Kementrian Agama. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan mengadakan rapat koordinasi kepala madrasah dengan guru karyawan pada hari Sabtu, 25 Mei 2024 di aula madrasah. Berbagai keputusan diambil pada rapat koordinasi tersebut, diantaranya tentang teknis pelaksanaan, persiapan peralatan yang dibutuhkan, dan persiapan sarana prasarana.
Kegiatan dimulai tepat pukul 15.00 WIB dengan sholat asar berjamaah di masjid Baitul Muta’alim yang diikuti oleh kepala madrasah, guru karyawan, dan siswa kelas V dan VI. Bertindak sebagai imam adalah kepala MIN 5 Sukoharjo. Setelah sholat asar berjamaah selesai, dilanjutkan dengan sambutan kepala madrasah. Pada kesempatan tersebut Kareseno Handoyo selaku kepala MIN 5 Sukoharjo mengatakan bahwa kegiatan sejuta kiblat yang dicanangkan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat luas bahwa pada dasarnya, masyarakat dapat mengukur arah kiblat dengan mudah pada hari ini. Hal tersebut dikarenakan bisa memanfaatkan peristiwa “rahshdul qiblah” atau momentum saat matahari melintas tepat di atas Ka’bah, sehingga bayang-bayang benda akan lurus ke arah kiblat. Peristiwa astronomi ini terjadi dua kali dalam setahun, umumnya pada 27-28 Mei dan 15-16 Juli, ketika deklinasi matahari sama dengan lintang geografis Kabah. “Kami mohon bapak/ibu guru dan karyawan serta siswa kelas V dan VI bisa mengikuti kegiatan hingga selesai yang akan dipandu oleh ustadz Ibnu Ka’ab selaku ketua kegiatan sekaligus guru MIN 5 Sukoharjo.” Pungkas Karseno Handoyo.
Pada pukul 15.45 wib setelah selesai sambutan dari kepala madrasah dilanjutkan dengan penjelasan teknis pengukuran arah kiblat oleh ketua kegiatan. Ibnu Ka’ab selaku ketua kegiatan memaparkan cara mengecek arah kiblat di tempat masing-masing. Sesuai dengan instruksi dari Kantor Kemenag, Langkah pertama adalah mencari lokasi yang rata dan terkena sinar matahari pada hari Senin, 27 Mei 2024 pukul 16.18 WIB. Langkah kedua siapkan jam yang pengaturan waktunya sesuai dengan waktu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Langkah ketiga adalah menunggu hingga waktu istiwa a’zam tiba, lalu perhatikan bayangan pada benda tegak lurus di rumah seperti pintu dan jendela. Langkah keempat adalah menandai menyesuaikan garis bayangan benda lurus tadi dengan menggunakan lakban secukupnya, lalu ditandai dengan tulisan kiblat. “Garis lurus yang menghadap matahari merupakan arah kiblat pada lokasi tersebut.” Tandas Ibnu Ka’ab.
Tepat pukul 16.18 WIB kegiatan pengukuran arah kiblat masjid Baitul Muta’alim dilaksanakan. Dipandu oleh ustadz Ibnu Ka’ab dan disaksikan oleh Suripto (Kaur. Kesra Desa Grogol, Kecamatan Weru) sekaligus mewakili tokoh agama (toga) dan Trijono mewakili tokoh masyarakat (tomas) Desa Grogol serta guru/karyawan/siswa kelas V dan VI MIN 5 Sukoharjo yang hadir pada kegiatan tersebut mengikuti setiap langkah pengukuran dengan antusias. Alhasil, telah didapatkan arah kiblat yang sesuai dengan ketentuan.
Kegiatan ditutup pada pukul 17.00 WIB oleh kepala madrasah. Peserta berbaris dengan rapi di halaman belakang MIN 5 Sukoharjo. Pada sambutan penutuan kegiatan, Karseno Handoyo mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada bapak/ibu guru dan karyawan serta siswa kelas V dan VI MIN 5 Sukoharjo, atas partisipasinya dalam menyukseskan kegiatan sejuta kiblat yang dicanangkan oleh Kementrian Agama RI. “Akhir kata semoga kita semua mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT dan ilmu yang bermanfaat.” Pungkas Karseno Handoyo. (kh)